“Don’t count the days,make the days is count”
(jangan sekedar menghitung hari,buatlah hari
bermakna)
Kata kata diatas mengingatkan pesan yang
sering ayah ingatkan kepada saya.ketika saya bermalas-malasan,tiba kata kata
itu keluar dari mulut ayah saya.hal itu terucap kembali kerika saya menonton
televisi yang hanya sekedar hiburan.ada perasaan dongkol dengan bumbu
kekesalan.seraya bangkit dengan perasaan kesal,saya mencari kegiatan agar
menghindari celotehan orang tua itu.banyak hal saya lakukan,seperti mencuci motor,membersihkan prabot dan jika
malas itu datang,membaca buku sebagai pilihan tidak menguras tenaga.
Saya selalu mendengar kata kata itu dibarengi
omelan dari ayah.bisa dibilang hampir setiap hari.andai saja ada penyumbat
telinga yang super kedap saya akan pakai
ada momen itu.jika saking suntuk nya mendengar kata itu.terkadang pergi
ke rumah nenek merupakan hal yang paling jitu dan terkadang ada sedikit
kebohongan agar bisa di izin kan pergi keluar rumah.
Suatu ketika ayah memanggil saya untuk duduk
dan berdiskusi bersama nya.sebagaimana antara ayah dan anak,curhatan itu hal
yang biasa.tetapi ketika ia mengatakan maksud beliau mengingatkan saya untuk
melakukan hal yang berguna dan tidak membuang waktu,seketika saya merenung diri
kenapa kata kata itu diucapkan.ada sebuah pelajaran hidup yang sepele tetapi
berdampak besar besok kelak.
Kira kira apa benar jika orang malas didunia
ini yang hanya sekedar meratapi nasib nya karena masa lalu nya dibiasakan
dengan kemanjaan lalu menyalahkan tuhan? Apakah mereka merasa tuhan tidak adil
bahwa keputusan tuhan itu menyusahkan mereka?
Kalimat ini yang dinyatakan ayah kepada ku,ia tak ingin saya seperti
orang yang dikatagorikan diatas.selama ini saya mengeluh dengan ceramahan ayah
yang tak sudah sudah.sekarang,saya menetapkan
kalimat itu diantara impian dan usaha yang akan saya mulai,sebenarnya terlambat
ingin memulai ,namun tidak ada kata terlambat untuk berbuat lebih baik
lagi.kesuksesan di dunia dan akhirat adalah impian setiap manusia,terkadang
kemalasan untuk memulai adalah suatu
hambatan yang sepele namun berpengaruh besar.bayangkan bagaimana kehidupan
orang yang dimasa ia masih sehat bugar tetapi tidak berbuat hingga sekarang
dihari ia dimana seharus nya ia menuai merasa tidak beruntung dan menyalah kan
takdir dengan menghujat tuhan itu tidak adil? Hal yang sangat sangat
salah.tuhan selalu memberi jalan bagi hamba Nya yang ingin berusaha.sebab Tuhan
tau mana yang tepat mendapat kan jerih payah nya selama ini,bukan memberi
mereka yang optimis mengahadapi masa depan tanpa berbuat apa.
Dari kutipan kata kata diatas,saya belajar
bahwa orang tua tidak ingin melihat anak nya susah dikemudian hari.hal hal yang
keras ia terapkan pada anak nya adalah suatu pendidikan dari nya agar anak nya
hari ini bisa memulai suatu kebiasaan yang baik agar anak nya tidak canggung
nantinya.hal hal seperti agar bisa diterapkan hingga generasi berikutnya.
Keep blogging yaa dimas and make your day is count
BalasHapusthank you very much sir.i will keep goin'
BalasHapus